Berita itu tayang beberapa waktu yang lalu bukan dari sembarang media kelas teri tapi dari media elektronik yang cukup berpengaruh di Amerika terutama didunia.
Media yang beberapa dekade menjadi bahan acuan untuk media blog, vlog dan kantor berita negara di Asia tenggara dengan menggunakan kalimat ' Berita di rilis dari ***, atau menurut kantor berita #**, atau kabar berita akhir dari **#' yang sering digunakan oleh media lain karena dianggap sebagai sumber yang bisa dipercaya, ternyata merilis berita yang salah, entah salah ketik, salah kalimat atau salah mendapat sumber data yang tak valid sehingga beberapa pembaca yang cukup jeli dan para pengamat menganggapnya sebagai hoax, dan parahnya lagi media itu menempatkan Jakarta pada posisi nomor 1 paling berpolusi didunia!
Para pengamat dan pecinta lingkungan hidup sudah sering mengawasi suatu wilayah udara disuatu negara yang paling tercemar udaranya yaitu dikota Lahore negara Pakistan dan New Delhi di negara India.
Tingkat polusi udara di kota Lahore dan New Delhi sedemikan parah sehingga jika kita sedang berjalan kaki ditrotoar dan tubuh kita berkeringat maka debu perlahan akan menempel pada lengan dan wajah kita sehingga jika kita menggosok lengan kita dengan tangan akan terasa tebal seperti berpasir dan saat kita menggunakan masker berwarna putih maka masker akan berubah warna menjadi krem atau agak kecoklatan karena terlalu banyak debu yang tersaring.
Memang benar kota Jakarta ada peningkatan polusi udara dari tahun ke tahun saat adanya global warming dan sempat dalam zona nyaman aman saat PPKM dan kemudian menjadi polusi kembali saat pelarangan aktifitas diluar rumah dicabut tapi polusi yang diberitakan oleh media TV bahwa Jakarta adalah Yang terparah, Jakarta masuk rank 1 terpolusi didunia dan Udara Jakarta paling tercemar di seluruh dunia adalah tidak benar alias hoax.
Berita yang benar dan bisa dipercaya adalah dimulainya musim kemarau berkepanjangan dan peningkatan suhu panas dikota Jakarta polusi justru semakin meningkat dan dapat mempengaruhi kesehatan warga Jakarta, pemerintah kembali menghimbau warganya untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
