Translate

Senin, 28 Juli 2008

'Bermimpi'

Hari ini dunia damai,

Disaksikan burung prinjak berjingkrak-jingkrak bernyanyi merdu,
bersahut sahutan laksana pantun bersambut,
Saling siul berbalas siul,
melompat-lompat berisik memanggil rindu,
cantik meloncat ke dahan yang bergoyang,
lucu dan molek hinggap di batang daun,
kemudiam bernyanyi memanggil kangen,
dengan riang mengepak sayap,
mungil bermata kecil seperti manik-manik,
berbulu kuning, merah dan hijau seperti warna bunga,
berisik berteriak indah meriah,
terbang melompat dan meloncat riang gembira,
dengan canda dan nyanyian berkicau,
penuh suka cita dengan sepoi angin menggoyang dahan,
dengan ramai terbang ke atas terang benderang,
berhias awan putih bergulung dan langit biru,
terbang susul menyusul seperti barisan berbaris,
melayang tinggi menghias kartika angkasa,
berputar-putar, melayang kebawah, terbang ke atas bebas dan lepas,

Hari ini dunia damai,

Angin berhembus ringan, wangi semerbak harum melati,
matahari terang benderang, tak panas tak dingin,
taman sejuk, adem ayem, hijau royo royo,
bunga mawar mekar warna merah dan warna putih,
hamparan sawah membentang luas menguning,
bergoyang lembut seperti ombak menari di terpa angin,
pohon kelapa menyapa dengan daunnya melambai,
itik, ayam, bebek, keluar cari makan sendiri,
seperti burung bebas lepas terbang melayang cari makan sendiri,
ayam, bebek, itik, pulang tanpa di angon,
hujan turun tepat waktu tak pernah bohong,
bening air sungai mengalir tak pernah menipu,
dengan padi menunduk penuh beras siap di panen,
beras bagus murah meriah bergemerlap putih seperti mutiara menggunung,
cukup makan bahkan berlimpah ruah,

Tak ada perut buncit karena busung,
Tak ada perut gendut kekenyangan,
Tak ada kurus jerangkong karena lapar,
Tak ada peminta-minta karena fakir,
Tak ada pengemis compang-camping miskin,

Hari ini dunia damai,

Minyak murah, kopi, gula, susu dan madu kebeli rahayat,
lauk pauk, sayur mayur, roti keju, tak berhutang di tukang sayur,
ayam goreng sate kambing tinggal potong bebek angsa,
tepung, susu, vanili, telur ayam kampung tujuh biji,
di tambah gula pasir bikin kue,
enak di rasa, lezat di kunyah, nikmat di makan,
bikin sendiri gratis tak bayar murah meriah ceria,
bikin rame-rame sedikit bayar orang murah meriah untuk tetangga,

Hari ini dunia damai,

Gunung tinggi menjulang gagah perkasa tak ada njeblug meletup,
Tak ada gempa, tak ada stunami, tak ada tanah longsor, tak ada banjir bandang apalagi kiamat,
Tak ada penyakit, tak ada buncit cacingan,tak ada infeksi,
Tak ada demam berdarah, taka ada mata juling, tak ada mulut bau,
Tak ada gigi terlalu panjang, tak ada rambut rontok, tak ada penyakit panu,
Tak ada penyakit menular, tak ada wabah, tak ada penyakit pelupa,
Tak ada penyakit lesu, lelah, letih, lemah atau penyakit otak miring,

Tak ada benci, tak ada fitnah, tak ada bala dan mara bahaya,
Tak ada bencana,malapetaka,musibah,perang dan pembunuhan,
Tak ada orang di gantung, tak ada orang di pancung, tak ada orang di setrum,
Tak ada maling,rampog,begal,penjarahan,tukang copet dan tukan tipu,
Tak ada tengkar, tak ada berhasut,tak ada gunjing, tak ada tawuran, yang ada pameran,..
Tak ada provokator, tak ada demonstrasi,tak ada democrazy, yang ada bercinta,..

Hari ini dunia damai,

Gadis manis cantik rupawan bibir bergincu, pipi berbedak putih seperti porselen,
Wanita jelita cantik molek tinggi langsing seperti bidadari,
Pemuda tampan sehat kuat seperti ksatria,
ganteng gagah perkasa mempesona seperti bidadara,
Tidak susah, tidak sengsara dan tidak muram karena merana,
Tak resah, tak sedih, tak benci atau dengki,
Tidak gundah, tidak iri, tidak pusing, tak ada muka masam karena durjana,
Tak ada goblok, tak ada bego, tak ada idiot, tak ada biadab, tak ada lemah otak karena pandir,

Semua indah mempesona takjub kagum nikmat di pandang,
semua bahagia sentosa,sejahtera, makmur sejuk di lihat,
Semua adil makmur tentram raharja aman di rasa,
Semua cukup sandang pangan, papan sejahtera,

Hari ini dunia damai,

Sebab tanah air negaraku Indonesia adalah sorga,
Bergunung emas, bertanah perak, berbukit intan permata,
Dengan lautan Luas penuh dengan keramik, batu safir,batu merah delima,
Piala emas, piala kristal terpendam yang siap di panen,

Janji mentari terbenam sembunyi di kolong bumi selalu pasti,
Janji bulan untuk purnama terang selalu terjadi,
Janji bintang berkerlap-kerlip di langit malam tak pernah lalai,

Hari ini dunia damai,

Dengan mimpi seribu arti,
Dengan janji-janji yang terjadi,
Dengan tidur dan selimut untuk fantasi,
Dengan kasur yang empuk bantal dan guling marilah kita bermimpi,
Hari ini,.. dan untuk selamanya,.. dunia damai,...


Dimas Handono Djati.
Jagakarsa
Jakarta
Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar