Translate
Selasa, 21 Juni 2011
Jumat, 07 Januari 2011
tahun baru
Tahun baru 2011 dimulai dengan bencana banjir di beberapa daerah wilayah indonesia dan juga terjadi di negara tetangga kita, Australia. Setelah merapi mengeluarkan abu vulkanik,kemudian banjir lahar dingin. Untuk sebagian orang terutama pengusaha pasir kejadian ini merupakan berkah karena pasir jenis ini merupakan pasir kwalitas bagus. Para ahli bumi berpendapat bahwa cuaca yang tak menentu ini terjadi karena lapisan ozon telah berlubang. Karena sebab itu sinar matahari langsung memanasi bumi dengan tanpa filter lagi yang membuat gunung es di kutub utara mencair dan akibatnya adalah naiknya permukaan air laut. Para ahli lingkungan hidup mengatakan bahwa penyebab lapisan ozon berlubang karena polusi dari asap kendaraan bermotor diseluruh dunia, gas buangan pabrik,limbah industri,mesin yang menggunakan freon dan lain-lain yang semuanya karena ulah manusia. Alam lantas memberikan respons kepada kita karena perbuatan kita sendiri. Ada aksi lantas ada reaksi. Cuaca yang ekstrem berupa banjir, cuaca yang lebih panas atau lebih dingin itu merupakan reaksi dari ulah kita sebagai pengguna bahan bakar fosil terbesar, dan hasilnya adalah banjir, naiknya permukaan air laut dan ini tentunya terjadi di seluruh dunia. Beberapa pulau kecil di wilayah Indonesia telah tenggelam, apakah jumlah kepulauan kita masih 17000 ribu? Ini kejadian tahun 2011. Sekedar pengingat,beberapa abad yang lampau kejadian ini pernah terjadi, bahkan lebih parah dari yang sekarang. Gunungpun tenggelam terendam karena air bah,sehingga benua yang tadinya bersatu pecah terbagi menjadi bebarapa bagian yang antara lain menjadi kepulauan Indonesia tempat tinggal kita sekarang. Para ahli sepakat kejadian air bah yang merendam gunung itu terjadi pada zaman Nabi Nuh. Semua orang tahu bahwa pada zaman itu belum ada gas buangan industri, apalagi gas buangan otomotif. Tak ada asap dari pembakaran sampah industri dan tak ada pencemaran di sungai dari limbah pabrik. Lapisan ozon masih murni, tak ada polusi pencemaran udara. Lingkungan alam masih tampak 'fresh' tapi mengapa terjadi banjir di seluruh dunia? Ada aksi ada reaksi? Orang lantas mengatakan 'semuanya kehendak tuhan' sedangkan para ahli bumi berpendapat dari segi ke ilmuannya bahwa bencana air bah akan terus terjadi karena itu semua merupakan siklus tiap beberapa abad sekali atau siklus tiap beberapa milenium sekali. Mereka menyebutnya sebagai gejala bumi resah, yang membuat peta dunia bisa berubah kapan saja dan dimana saja. Orang mungkin akan sepakat bahwa bencana yang terjadi di zaman dulu lebih parah ketimbang bencana di zaman sekarang, manusia dizaman sekarang lebih bijak untuk melakukan antisipasi terhadap bencana yang sifatnya global ketimbang manusia di zaman dulu. artinya pola berpikir manusia di zaman sekarang lebih maju,lebih cerdas. Manusia memang bisa lebih eksis ketimbang makhluk lainnya dalam seleksi alam. Pada saat makhluk lainnya telah punah karena bencana,penyakit, musibah dan hilangnya rantai makanan, manusia dapat mempertahankan diri dengan peradabannya yang selalu unggul. Mudah mudahan manusia tidak hanya makin maju dan cerdas pola berpikirnya tapi juga makin bijaksana dalam hal pengelola dunia. Sehingga lebih cepat tanggap terhadap gejala alam yang sifatnya selektif, dan lebih cepat melakukan tindakan antisipasi terhadap terjadinya musibah besar. Bencana alam pasti terjadi, korban berjatuhan pasti ada, tapi setidaknya manusia setiap waktu akan menjadi lebih arif bijaksana untuk melakukan tindakan yang dapat mengurangi jumlah korban pada setiap terjadi bencana alam atau bencana karena perbuatan manusia. Akhir kata, selamat tahun baru 2011, semoga tahun ini merupakan tahun yang penuh berkah keselamatan dan kesejahteraan bagi rakyat dan negara Indonesia.
Dumasart+Dmazsh
Dumasart+Dmazsh
Rabu, 08 Desember 2010
kanker kulit?
Sarotin nama beliau, sejak umur dua tahun menderita penyakit yang berupa benjolan kecil dan besar di sekujur tubuhnya. Yang paling besar tumbuh di kening kirinya sampai turun menutupi setengah wajahnya. Gejalanya terasa sewaktu beliau masih balita berupa badan panas,diare dan mual kemudian timbul benjolan kecil dan akhirnya seperti yang sekarang kita lihat. Beberapa tahun yang lalu suaminya wafat dengan meninggalkan empat anak yang sehat. Sarotin tidak mempunyai pilihan lain kecuali menjadi peminta minta di sekitar pasar mayestik kebayoran baru Jakarta Selatan karena orang tak mau menerimanya ketika beliau mencari/melamar pekerjaan. Saat ini beliau tinggal di daerah pelumpung. Jatinegara. Lapangan lai. Usia beliau saat ini 40 tahun. jadi sudah 38 tahun menanggung penyakit aneh ini. Sampai saat ini belum ada suatu organisasi/lembaga swasta atau pemerintah yang peduli dengan nasib Sarotin dan empat anak-anaknya. Mungkin dengan adanya sedikit informasi ini atau publikasi melalui blog ini, Apakah nasib Sarotin dan anak anaknya bisa berubah?.. paling tidak Sarotin dapat dihubungi untuk menerima bantuan moril dan materiil sehingga kehidupannya Sarotin dan empat anaknya dapat berlanjut untuk beberapa hari, beberapa bulan, dan bahkan mungkin untuk beberapa tahun?..
Report by Dimas Handono Djati
Selasa, 30 November 2010
hobi
Documentation by Dimas handono djati
Sabtu, 27 November 2010
penikmat cinta
dia menderita karena cinta
dia bahagia karena cinta
dia menangis karena cinta
dia tertawa karena cinta
dia berhutang karena cinta
dia melamun karena cinta
dia sering bercermin karena cinta
dia sering mandi karena cinta
dia marah karena cinta
dia sering melamun karena cinta
kemudian dia sering berkata :
'akan ku gapai dan kuraih cahaya bersinar yang melayang dilangit,
akan ku kejar kilat buana yang membelah angkasa,
akan ku tangkap panah berapi yang melintas di langit,
akan ku raih sinar bulan purnama yang tersenyum
akan ku gapai bintang gemerlap dikala malam, semua itu hanya untukmu
tapi ternyata semua itu tak bisa,
sesak aku bernafas jika ingat padamu
mengapa dimana mana muncul wajahmu?
ketika aku minum tampaklah wajahmu di gelasku
ketika aku mandi sendirian kau meringis dihadapanku
ketika aku bercermin senyum manismu tersungging didepanku
ketika aku belajar matamu tampak di buku
ketika aku mendengar musik, suaramu terdengar sayup sayup
aku tak bisa meraihnya, aku tak mampu meraihnya,
karena bintang gemerlap itu cuma mimpi,
aku tak mampu meraihnya,
karena kilat buana jauh di samudra angkasa raya,
aku tak bisa meraihnya,
karena panah berapi dilangit itu cuma ilusi tak bisa dikejar,
aku tak mungkin meraihnya,
karena sinar bulan purnama bukan milik ku seorang tapi milik banyak orang
padahal aku tahu semua itu percuma,
memang.. semua gara gara kamu!
Penghisap habis kenikmatan penuh polesan palsu,
perayu ulung pembangkit malu yang tersembunyi,
bermulut manis bertutur lemah lembut,
penakluk lelaki dengan mantera pembangkit birahi,
penikmat raga penghisap jiwa pria,
pergi tak berkabar setelah meraih keperjakaan dan intan permata,
menghilang seperti peri setelah meraih kepuasan dan uang sekarung,
meninggalkan bayangan berupa senyum di cermin,senyum di mimpi,senyum di kamar mandi dan senyum di
mana mana,..
pergi kamu hai bayangan tersenyum!
aku tak butuh belaimu, memang dulu aku mengatakan kau jelita bak bidadari,
sekarang aku tahu kau jelita dari comberan!
aku tak butuh cium darimu,
karena kini aku tahu gigimu bertaring iblis penghisap darah,
enyah kau dari hadapanku!
merinding aku karena ingat padamu,
sekarang aku tahu kau nenek sihir tengkorak laknat!
menyesal aku tak berujung bahagia..'
memang..
dia tersenyum karena cinta,
dia menangis karena cinta,
dia melarat karena cinta,
dia sering tak berpakaian karena cinta,
dia tertawa sendirian karena cinta,
dia bau tak mandi karena cinta,
dia pergi meninggalkan rumahnya dengan tanpa celana karena cinta,
dia menjadi pengelana karena cinta,
dia menjadi tak peduli karena cinta,
cinta, cinta,cinta, cinta, cinta...
cinta yang merana..
Jagakarsa
By Dimas Handono Djati
dia bahagia karena cinta
dia menangis karena cinta
dia tertawa karena cinta
dia berhutang karena cinta
dia melamun karena cinta
dia sering bercermin karena cinta
dia sering mandi karena cinta
dia marah karena cinta
dia sering melamun karena cinta
kemudian dia sering berkata :
'akan ku gapai dan kuraih cahaya bersinar yang melayang dilangit,
akan ku kejar kilat buana yang membelah angkasa,
akan ku tangkap panah berapi yang melintas di langit,
akan ku raih sinar bulan purnama yang tersenyum
akan ku gapai bintang gemerlap dikala malam, semua itu hanya untukmu
tapi ternyata semua itu tak bisa,
sesak aku bernafas jika ingat padamu
mengapa dimana mana muncul wajahmu?
ketika aku minum tampaklah wajahmu di gelasku
ketika aku mandi sendirian kau meringis dihadapanku
ketika aku bercermin senyum manismu tersungging didepanku
ketika aku belajar matamu tampak di buku
ketika aku mendengar musik, suaramu terdengar sayup sayup
aku tak bisa meraihnya, aku tak mampu meraihnya,
karena bintang gemerlap itu cuma mimpi,
aku tak mampu meraihnya,
karena kilat buana jauh di samudra angkasa raya,
aku tak bisa meraihnya,
karena panah berapi dilangit itu cuma ilusi tak bisa dikejar,
aku tak mungkin meraihnya,
karena sinar bulan purnama bukan milik ku seorang tapi milik banyak orang
padahal aku tahu semua itu percuma,
memang.. semua gara gara kamu!
Penghisap habis kenikmatan penuh polesan palsu,
perayu ulung pembangkit malu yang tersembunyi,
bermulut manis bertutur lemah lembut,
penakluk lelaki dengan mantera pembangkit birahi,
penikmat raga penghisap jiwa pria,
pergi tak berkabar setelah meraih keperjakaan dan intan permata,
menghilang seperti peri setelah meraih kepuasan dan uang sekarung,
meninggalkan bayangan berupa senyum di cermin,senyum di mimpi,senyum di kamar mandi dan senyum di
mana mana,..
pergi kamu hai bayangan tersenyum!
aku tak butuh belaimu, memang dulu aku mengatakan kau jelita bak bidadari,
sekarang aku tahu kau jelita dari comberan!
aku tak butuh cium darimu,
karena kini aku tahu gigimu bertaring iblis penghisap darah,
enyah kau dari hadapanku!
merinding aku karena ingat padamu,
sekarang aku tahu kau nenek sihir tengkorak laknat!
menyesal aku tak berujung bahagia..'
memang..
dia tersenyum karena cinta,
dia menangis karena cinta,
dia melarat karena cinta,
dia sering tak berpakaian karena cinta,
dia tertawa sendirian karena cinta,
dia bau tak mandi karena cinta,
dia pergi meninggalkan rumahnya dengan tanpa celana karena cinta,
dia menjadi pengelana karena cinta,
dia menjadi tak peduli karena cinta,
cinta, cinta,cinta, cinta, cinta...
cinta yang merana..
Jagakarsa
By Dimas Handono Djati
Kamis, 11 November 2010
Sabtu, 06 November 2010
Selasa, 02 November 2010
Senin, 18 Oktober 2010
Langganan:
Postingan (Atom)