Tahun baru 2011 dimulai dengan bencana banjir di beberapa daerah wilayah indonesia dan juga terjadi di negara tetangga kita, Australia. Setelah merapi mengeluarkan abu vulkanik,kemudian banjir lahar dingin. Untuk sebagian orang terutama pengusaha pasir kejadian ini merupakan berkah karena pasir jenis ini merupakan pasir kwalitas bagus. Para ahli bumi berpendapat bahwa cuaca yang tak menentu ini terjadi karena lapisan ozon telah berlubang. Karena sebab itu sinar matahari langsung memanasi bumi dengan tanpa filter lagi yang membuat gunung es di kutub utara mencair dan akibatnya adalah naiknya permukaan air laut. Para ahli lingkungan hidup mengatakan bahwa penyebab lapisan ozon berlubang karena polusi dari asap kendaraan bermotor diseluruh dunia, gas buangan pabrik,limbah industri,mesin yang menggunakan freon dan lain-lain yang semuanya karena ulah manusia. Alam lantas memberikan respons kepada kita karena perbuatan kita sendiri. Ada aksi lantas ada reaksi. Cuaca yang ekstrem berupa banjir, cuaca yang lebih panas atau lebih dingin itu merupakan reaksi dari ulah kita sebagai pengguna bahan bakar fosil terbesar, dan hasilnya adalah banjir, naiknya permukaan air laut dan ini tentunya terjadi di seluruh dunia. Beberapa pulau kecil di wilayah Indonesia telah tenggelam, apakah jumlah kepulauan kita masih 17000 ribu? Ini kejadian tahun 2011. Sekedar pengingat,beberapa abad yang lampau kejadian ini pernah terjadi, bahkan lebih parah dari yang sekarang. Gunungpun tenggelam terendam karena air bah,sehingga benua yang tadinya bersatu pecah terbagi menjadi bebarapa bagian yang antara lain menjadi kepulauan Indonesia tempat tinggal kita sekarang. Para ahli sepakat kejadian air bah yang merendam gunung itu terjadi pada zaman Nabi Nuh. Semua orang tahu bahwa pada zaman itu belum ada gas buangan industri, apalagi gas buangan otomotif. Tak ada asap dari pembakaran sampah industri dan tak ada pencemaran di sungai dari limbah pabrik. Lapisan ozon masih murni, tak ada polusi pencemaran udara. Lingkungan alam masih tampak 'fresh' tapi mengapa terjadi banjir di seluruh dunia? Ada aksi ada reaksi? Orang lantas mengatakan 'semuanya kehendak tuhan' sedangkan para ahli bumi berpendapat dari segi ke ilmuannya bahwa bencana air bah akan terus terjadi karena itu semua merupakan siklus tiap beberapa abad sekali atau siklus tiap beberapa milenium sekali. Mereka menyebutnya sebagai gejala bumi resah, yang membuat peta dunia bisa berubah kapan saja dan dimana saja. Orang mungkin akan sepakat bahwa bencana yang terjadi di zaman dulu lebih parah ketimbang bencana di zaman sekarang, manusia dizaman sekarang lebih bijak untuk melakukan antisipasi terhadap bencana yang sifatnya global ketimbang manusia di zaman dulu. artinya pola berpikir manusia di zaman sekarang lebih maju,lebih cerdas. Manusia memang bisa lebih eksis ketimbang makhluk lainnya dalam seleksi alam. Pada saat makhluk lainnya telah punah karena bencana,penyakit, musibah dan hilangnya rantai makanan, manusia dapat mempertahankan diri dengan peradabannya yang selalu unggul. Mudah mudahan manusia tidak hanya makin maju dan cerdas pola berpikirnya tapi juga makin bijaksana dalam hal pengelola dunia. Sehingga lebih cepat tanggap terhadap gejala alam yang sifatnya selektif, dan lebih cepat melakukan tindakan antisipasi terhadap terjadinya musibah besar. Bencana alam pasti terjadi, korban berjatuhan pasti ada, tapi setidaknya manusia setiap waktu akan menjadi lebih arif bijaksana untuk melakukan tindakan yang dapat mengurangi jumlah korban pada setiap terjadi bencana alam atau bencana karena perbuatan manusia. Akhir kata, selamat tahun baru 2011, semoga tahun ini merupakan tahun yang penuh berkah keselamatan dan kesejahteraan bagi rakyat dan negara Indonesia.
Dumasart+Dmazsh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar