Translate

Tampilkan postingan dengan label Natgeo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Natgeo. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 November 2018

Burung kokokan

Antara bulan November dan Desember ini merupakan musim kawin bagi burung bangau Kokokan sehingga diDesa Petulu kecamatan Tegalalang kabupaten Gianyar dipepohonan di penuhi burung bangau Kokokan.
Kesan pertama ketika memasuki Desa Petulu, saya telah memasuki alam gaib..dengan atmosfir yang beda, dengan lingkungan yang dihuni ribuan makhluk kecil berwarna putih kekuningan yang bisa melayang terbang meloncat dari pohon satu ke pohon lainnya.
Team blogger mengalami kesulitan sewaktu mengambil foto burung untuk dokumentasi karena tempat memotret tidak strategis dan burung kokokan sering kabur jika tim blogger mendekat.  Saat kita menyusuri jalan disebelah kiri kami berpapasan dengan bangunan bertingkat dengan papan mama bertuliskan 'Nice Place to Watching bird'  kami langsung berhenti dan memasuki halaman bangunan yang mirip pura itu. Hal yang menakjubkan bagi kami tapi lumrah bagi penduduk setempat adalah begitu banyak burung berkeliaran dan bersarang di pepohonan tapi tak satu ekorpun burung yang mau mendarat atau bersarang dialtar tempat sembahyang umat yang terletak di kanan pintu masuk walaupun dalam keadaan sepi pengunjung dan tak ada sekuriti.
Banyak burung yang hinggap diatas atap rumah penduduk, pohonan di halaman rumah dan kadang di teras rumah walaupun jarang. Beberapa pengunjung berkebangsaan Belgia dan Holland mulai datang dengan motor yang memasuki halaman gedung.  Mereka naik ketingkat 1 dan mulai memotret, ditempat ini kalau bukan seorang penulis,  peneliti, orang iseng, pengamat burung tentu seorang photographer, pemberani, atau seorang ilmuan berpengalaman yang gemar tantangan masuk goa gelap yang sangat bau seperti goa Lawa, karena tempat ini didaerah tertentu jika hujan juga menimbulkan bau yang cukup untuk kita harus menutup hidung.
Menurut tetua setempat Desa Petulu ini mulai didatangi oleh kawanan kokokan sejak tahun 1965.  Bagi penduduk setempat kedatangan kawanan burung ini justru merupakan berkah karena mulai banyak tamu dari luar negri berdatangan untuk sekedar dokumentasi atau melakukan penelitian.  Kawanan burung ini menetap dipepohonan desa Petulu dan mencari makan keluar wilayah Desa tapi setelah kenyang mereka kembali lagi ke Desa Petulu.  Tidak ada daerah lain yang mereka sukai untuk menetap kecuali di Desa Petulu. 
Bayangkan..lingkungan desa yang terbiasa hidup berdampingan dengan ribuan burung bangau kokokan. 
Memang tampak indah dan cantik burung kokokan ini asal kita dapat menemukan tempat strategis untuk mengamati kawanan burung ini sambil minup kopi kita akan merasakan sensasi tersendiri.







Source : Dimas HD