Translate

Selasa, 17 Agustus 2010

'proyek di Bulan Suci Ramadhan'

proyek pemda DKI pengaspalan jalan di Wilayah kebagusan jagakarsa dan sekitarnya adalah proyek pemerintah, artinya dana dari pemda DKI. Siapa yang mengkordinasi untuk meminta bayaran pada rakyat sekitarnya? pungutan dari rakyat berarti seikhlasnya, jika ada patokan harga apa itu namanya pungli(pungutan liar),kuli(kutipan liar) korupsi, KPK (kelompok pengumpul kutipan). bulan suci ramadhan sebaiknya diisi dgn kegiatan yg halal,memperbanyak ibadah,kerja dengan ikhlas,banyak beramal, sedekah dan tidak diisi dengan kerja sama mencari harta yang haram buat makan anak bini. Perkara Subhat (perkara yang diragukan haram atau halal) dari mulai makanan minuman yang semuanya tentu dibeli dengan uang. Memang bicara kebenaran membutuhkan keberanian, hampir semua orang yang tinggal disekitar jalan yang diaspal mengamati dengan bangga,tanpa mengerti bahwa uang pembangunan jalan berasal dari pemerintah DKI dan semuanya berasal dari Pajak. ada pajak resmi dan ternyata ada pajak tak resmi yang lengkap dengan debt collector dari kelas rt/rw yaitu centeng yang katanya jago silat yang tak tamat SMA siap sedia melakukan penagihan kepada warga sekitarnya lengkap dengan surat-surat resmi untuk penagihan pembiayaan pembangunan jalan. Beberapa warga yang educational berkata :' Memang susah jadi orang miskin, untuk cari uang buat lebaran aja tak bisa membedakan antara uang halal dan uang korupsi, itu tuh deb collector dengan bangga membantu orang untuk korupsi, Sudah miskin harta miskin iman pula.' sekali lagi perkara subhat yaitu hal yang diragukan halal atau haram termasuk didalamnya tindakan korupsi. 'Jakarta apa apa musti bayar' dia berkata dengan bangga, dibulan suci ramadhan, bulan yang penuh berkah dan menyambut hari kemerdekan negara tercinta Indonesia. Kota jakarta banyak jalan beraspal kelas super.
'Subhat' yang diragukan antara yang halal dan yang haram termasuk di dalamnya yaitu korupsi.
tanpa kita sadari telah menjadi budaya yang tidak beradab yang sering kita jumpai dan rasakan pada pelayanan publik. Mungkin bagi orang special atau kategori khusus kelas VIP yang halaman rumahnya seluas lima ribu meter untuk parkir mobinya yang banyak, ingin cepat di aspal supaya kinclong menjadi tak soal dia akan membayar berapa untuk biaya pengaspalan karena biaya dari kantong pribadi,Tapi itu akan menjadi soal yang cukup serius jika jalan umum diaspal didaerah pemukiman orang pegel (perumahan golongan ekonomi lemah gemulai). Itu akan menjadi lahan yang empuk untuk orang yang miskin Iman yaitu si Korupsi. perkara subhat menjadi lebih tak dimengerti karena uang kutipan tak resmi di proyek pemerintah di ubah sedemikian rupa menjadi 'marilah kita beramal dibulan puasa dengan biaya segini..' Orang beramal tentu dengan hati seharusnya ikhlas. Intinya tak ada patokan harga, seadanya.. yang aneh adalah beramal untuk proyek pemerintah yang banyak duitnya. di bulan ramadhan tentu kita harus beramal sholeh. bertindak jujur itu adalah beramal sholeh. berbicara kebenaran itu adalah beramal sholeh,kalau tak salah itu semua untuk kepentingan Umum yaitu kepentingan umat Muslim supaya tidak dikotori oleh makanan yang menjadi lebih najis dari makan babi karena hasil korupsi.

Dimas Handono Djati
sumber di ambil dari :
Kitab hukum pidana tindakan korupsi
Perkara Subhat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar