Translate

Kamis, 21 Juni 2018

Memilih Teman Dalam Kepentingan

Sebelum Tali Silaturahmi pertemanan dan persaudaraan terputus gegara Politik

Tidak Ada Musuh & Teman yang abadi.

Ulasan Dari Buku " Sejarah Politik dan Ramalan Indonesia Ratul Adil Heru Cakra " karya Prabu Joyoboyo

Mari sama-sama kita renungkan...

Prabowo itu calon wakil Presiden yang berpasangan sama Megawati (Pilpres 2009),

Fadili Zon itu juru kampanye Jokowi Ahok dengan baju kotak-kotaknya di Pilgub 2012.

Anies itu tim sukses Jokowi-JK plus mantan menteri pendidikan, setelah sebelumnya Anies pemenang calon Presiden versi konvensi Partai Demokrat, partai besutan SBY.

Lanjut....

SBY itu menterinya Mega, maju mencalonkan diri menjadi Presiden bareng Jusuf Kala dengan didukung penuh Surya Paloh. Sekarang Suryo Paloh mesra bersama Ibu Mega, seraya menjauhi SBY.

Pilpres berikutnya giliran JK nyalon Presiden bareng Wiranto melawan SBY-Boediono yang didukung  Ical.... Lalu kemana  Ical? Sekarang berteman dengan Prabowo yang dulu kompetitornya di Pilpres 2009, dan  temenan juga sama Rachmawati, musuh besar pengusaha dan para militer...

Masih ingat Amien Rais? Beliau yang sukses menggulingkan Gus Dur sehingga Mega naik jadi presiden.
Padahal sebelumnya paling tak sudi Mega jadi presiden.
Sebelumnya beliau yang menjadi inisiator agar Gus Dur jadi presiden.

Pilpres berikutnya ia melawan SBY (2004) dan Prabowo (2009). Amien begitu anti dengan Prabowo karena dianggap pelanggar HAM dengan menculik para aktivis , sekarang Amien akrab dengan Prabowo, Perlu diketahui, pada 1998, Amien adalah target jenderal Prabowo utk "diamankan".

Bagaimana dgn PKS ?
Semua juga sudah tahu ceritanya. Para kader melakukan black campaign menjatuhkan Prabowo pada Pilpres 2009 dan Pilkada DKI 2012. Sekarang 2018..bagai pengantin baru, mesra..tak terpisahkan.

PKS dan Gerindra selama masa SBY adalah musuh bebuyutan, karena Gerindra begitu mesra bersama PDIP dalam status oposisi), sementara PKS masuk koalisi di Setgab SBY.

Sekarang 2018,  Fadli Zon dan  Fahri bagaikan ipin dan upin. Tapi anehnya, Fahri gontok-gontokan dengan PKS yang para bosnya (Sohibul Iman dan Prabowo) begitu seiya sekata.

Tambahan. Ahmad Dhani ?.. geger dengan FPI karena masalah lambang agama, menciptakan lagu "Laskar Cinta" buat nyindir FPI, sekarang? Yaa begitulah.

Jadi jangan kaget kalau besok besok, boleh jadi bang Jonru jadi pembela Jokowi, Denny Siregar jadi pembela Prabowo, dan..
Pak Jokowi bersatu padu dengan Pak Prabowo

Nothing is impossible in this country.

Makanya istilahnya adalah "bermain politik", karena ini hanyalah sebuah permainan. Bukan ideologis. Dalam politik itu, tidak ada kawan sejati atau musuh abadi, yang ada adalah kepentingan yang abadi. Politik kepentingan akan mengalahkan ideologi, partai maupun golongan.

Mari kita yang rakyat biasa ini ingat, bahwa politik itu permainan yg dinamis. Jangan korbankan teman, saudara, tetangga hanya berbeda pilihan politik hari ini, yang wajar wajarlah, tak perlu emosional.

Mereka para Elite politik ketawa ketiwi melihat kita berdebat kusir, menghabiskan energi dengan saling mencela pilihan orang lain, tak lama kemudian para elite bermesraan lagi demi kepentingannya, dan kita rakyat biasa telah kehilangan kawan atau saudara karena putusnya tali silaturahmi.

Terima kasih..
Silahkan share share share..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar