Beberapa waktu yang lalu kita mungkin pernah mendengar atau mengalami kejadian menerima pesan melalui wa yang isinya undangan, kurir paket dan lainnya yang menyarankan kita untuk menekan link atau apk/aplikasi yang jika kita klik maka seolah-olah akan mengarahkan kita pada aplikasi, pdf, foto,video atau suatu informasi pelengkap data.
Saat kita telah menekannya tanpa kita sadari beberapa data diri kita antara lain, email, akun bank, norek sudah terkirim oleh si pengirim pesan yang mengaku dari suatu lembaga atau organisasi yang dikenal oleh si penerima pesan.
Beberapa hari atau beberapa minggu kemudian saat si penerima pesan akan melakukan transaksi keuangan di bank si penerima pesan sangat terkejut bahwa semua tabungannya yang tadi milyaran tinggal tersisa puluhan ribu saja.
Tentu saja sipenerima pesan tak terima dan melaporkan pihak bank ke polisi atas kasus pencurian.
Setelah penyelidikan yang makan waktu panjang dan biaya tak sedikit akhirnya diketahui bahwa semua tabungannya yang berjumlah milyaran telah ditransfer oleh dirinya sendiri ke nomor rekening orang lain yang menggunakan identitas palsu supaya kegiatannya melakukan hack data tidak bisa terlacak oleh pihak yang berwenang padahal sipenerima pesan dengan yakin bahwa dirinya sama sekali tak pernah dan tentu saja tak mau melakukan transfer uang tabungannya dengan jumlah milyaran ke nomor rekening orang yang tak dia kenal.
Rupanya data si penerima pesan telah di hack oleh maling yang tentunya mereka bekerja tidak sendirian dan telah mengawasi si penerima pesan selama berminggu bahkan berbulan-bulan sehingga aksi mereka untuk meretas data dan memindahlan dana tabungan 'sipenerima pesan' ke para hacker telah berhasil dengan gemilang.
Kasus ini bukan sekali dua kali kita lihat di media sosial atau media digital tapi sering membaca bagaimana para hacker bisa bekerja sedemikian rupa dan tentu memiliki jaringan yang rapih tersembunyi.
Beberapa kasus pencurian/hack data yang dibahas terupdate di medsos kali ini yaitu dikirimnya via wa surat E-Tilang atau tilang elektronik yang seakan akan kita telah melakukan pelanggaran lalu lintas didaerah tertentu dan telah terekam oleh CCTV tersembunyi, untuk mengetahuinya didaerah mana kita melakukan pelanggaran lalu lintas, kita diarahkan untuk mengklik surat e-tilang tersebut.
Saat kita mengkliknya maka waspadalah bahwa beberapa data anda telah di hack oleh komplotan maling!
Kasus yang tertulis diatas sebenarnya banyak terjadi pada para pekerja yang telah bertahun tahun menabung dan hidup dengan hemat untuk menikmati masa depan yang nyaman tentram damai tapi ada hal yang aneh penuh misteri bahwa,
kasus hacker vanhacking tersebut jarang sekali terjadi pada para penjahat koruptor kelas triliuner!
Ada pertanyaan?..silahkan isi kolom komen