Pada minggu ini, publik dihebohkan dengan dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax oleh PT Pertamina (Persero). Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus ini, termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Dugaan Pengoplosan Pertamax oleh Pertamina
Kejagung mengungkapkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli BBM jenis Pertalite untuk kemudian dioplos menjadi Pertamax. Proses ini dilakukan dengan membeli BBM RON 90 atau lebih rendah, namun dibayar setara dengan harga RON 92. Selain itu, terdapat indikasi mark-up biaya pengiriman yang memperburuk kerugian negara.
Tersangka dalam Kasus Ini
Oleh Kejaksaan Agung beberapa individu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, antara lain:
Riva Siahaan: Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
Maya Kusmaya: Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.
Edward Corne: Vice President Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga.
Muhammad Kerry Andrianto Riza: Direktur PT Orbit Terminal Merak, perusahaan milik anak Riza Chalid, yang diduga terlibat dalam proses pengoplosan.
Tanggapan PT Pertamina
PT Pertamina membantah tuduhan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite. Menurut mereka, kilang Pertamina tidak dapat mengolah minyak mentah dalam negeri menjadi BBM berkualitas tinggi seperti RON 92. Oleh karena itu, mereka mengimpor BBM jenis RON 92 untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Tanggapan Kejagung
Kejagung menegaskan bahwa temuan penyidik menunjukkan adanya pengoplosan Pertamax dengan BBM berkualitas lebih rendah. Mereka juga membantah klaim PT Pertamina yang menyatakan tidak mengedarkan BBM oplosan.
Rekomendasi DPR
Komisi XII DPR RI mendesak PT Pertamina untuk segera memberikan klarifikasi terkait isu pengoplosan BBM ini. Mereka khawatir jika tidak segera ditangani, hal ini dapat menimbulkan opini negatif di masyarakat.
Kesimpulan
Kasus dugaan pengoplosan Pertamax oleh PT Pertamina Patra Niaga telah menarik perhatian publik. Kejagung telah menetapkan beberapa tersangka.
PT Pertamina membantah tuduhan tersebut, sementara Kejagung menegaskan temuan penyidik yang berbeda. DPR RI mendesak klarifikasi lebih lanjut untuk menghindari opini negatif di masyarakat
Source :
Korupsi Pertamina, Kejagung: Patra Niaga Beli Pertalite, Dioplos Jadi Pertamax
Skandal Korupsi Pertamina 2018-2023, Pertalite Dioplos Jadi Pertamax
Kompas Pertamax Dioplos Jadi Pertalite?
Peran Tersangka Baru Kasus Pertamina: Direktur Pemasaran Perintahkan Oplos Pertamax dan Mark Up Biaya Pengiriman
Kejagung Bantah Klaim Pertamina Tak Jual BBM Oplosan: Temuan Penyidik Tak Seperti Itu
Desak Pertamina Klarifikasi Isu Pertamax Oplosan, Komisi XII: Jangan Sampai Presiden Prabowo Turun Tangan
Pertamina Sebut Pertamax Bukan Oplosan dan Kilang Tak Bisa Olah Minyak Dalam Negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar