Seorang artis cantik berwajah indo terlihat marah, dalam siaran tv tampak dia dengan emosi membentak bentak para wartawan dan media info dengan kata kata yang tak senonoh, 'semua gara gara kalian,saya susah dapat job juga gara gara kalian, kalian sungguh...' maaf tak sopan tak perlu diteruskan. tapi yang dibicarakan di blog ini bukan para artis atau aktor, karena blog ini bukan khusus gosip fitnah tentang para artis tapi blog yang menulis hal yang terhormat dan sexy tentunya.. Kali ini yang kita bahas adalah peran media. masyarakat awam jika menerima berita suatu musibah yang terjadi terhadap orang-orang yang terkenalnya sampai ke ujung ubun-ubun, sering mempersalahkan media tapi dilain pihak media selalu diuntungkan karena masyarakat membacanya. suatu kebenaran akan terungkap juga karena peran media dan suatu kejahatan juga akan terungkap karena peran media. publikasi mempunyai pengaruh yang luar biasa dampaknya pada opini suatu masyarakat. Wartawan,penulis,cameraman mempunyai tanggung jawab moral yang besar terhadap informasi yang akan di publikasikan. Belasan tahun yang lalu mungkin anda pernah nonton film di tv dengan judul 'All the president's men'. Saya sudah nonton film ini tiga kali. pertama waktu masih sd nonton di video betamax, kedua di tvri dan ketiga sekitar beberapa tahun yang lalu mungkin stasiun tv swasta. Cerita ini adalah kisah nyata sebut saja sejarah menguak skandal orang nomor satu dunia Mr. president of USA, Presiden Nixon untuk mempertahankan kekuasaannya. Cerita ini dimulai dengan dua orang wartawan dari Washington Post. Semuanya dimulai dengan kegiatan sehari hari seorang wartawan, suatu hal yang rutin. Dalam cerita ini sama sekali tidak tampak aksi heroik gaya Rambo,Supermanatau tembak menembak ala al Capone, tapi dua orang pemuda wartawan yang tampak agak chulun dan sederhana. Mereka berdua tidak pernah bermimpi akan menjumpai hal yang besar, yang mereka lakukan adalah jurnalisme investigasi. tugas rutin,pertanyaan dan tulis pertanyaan dan tulis dan kemudian publikasi, hanya itu. Mereka mengikuti naluri mereka sebagai wartawan, tergoda rasa ingin tahu yang besar. Carl bernstein dan Bob woodward menyelidiki suatu kasus kekotoran politik dibawah pemerintahan presiden Nixon secara setapak demi setapak perlahan lahan dengan semangat keberanian untuk memperoleh kebenaran. Karena dengan urusan yang satu inilah maka mereka menjumpai hal yang : membuat nyali mereka ciut,intimidasi,cemooh,ancaman,pengawasan,putus asa,semangat dan harapan. Dalam suatu adegan tampak kantor mereka dipasang microphone, mereka berdua tahu, dan kemudian mereka justru memanfaatkannya untuk menipu para penyidik yang mendengarkan mereka dari jarak jauh dengan berpura pura berdialog hal hal yang tak perlu, dan mereka berdua terus dikuntit. Karena itulah mereka berhati hati,gigih, mencari dukungan, memastikan siapa pendukung mereka dan akhirnya.. kebenaran benar benar terungkap, Presiden Nixon mengundurkan diri. Keberanian Carl bernstein dan Bob woodward para reporter harian Washington post untuk memperoleh kebenaran dan mengungkap kebusukan justru banyak didukung oleh orang orang jujur yang berhati mulia. salah satunya Tentang Hugh W. sloan junior 29 tahun yang berhenti secara diam diam sebagai Panitia bendaharawan pemilihan kembali Presiden Nixon karena nalurinya tak bisa menerima tindakan rekan rekannya padahal dia tak punya pekerjaan lain dan terancam menjadi pengangguran. keberanian Orang jujur yang berhati mulia, tak dijumpai dengan jubah pendeta,penampilan bak malaikat. tapi orang jujur yang berhati Mulia dapat dijumpai dengan tindakan mereka untuk memperoleh kebenaran dan mengungkap kebusukan atas suatu kelompok yang memiliki kekuasaan besar.
Inilah peran para wartawan,media info atau penulis untuk memperoleh suatu kebenaran. Dan bangsa Amerikapun boleh bangga karena mereka memiliki orang-orang seperti ini.
'tertulis dalam salah satu kitab suci : 'Orang baik-baik, orang jujur, dan orang bersih yang berhati mulia maka merekalah yang mewarisi bumi ini, kepada mereka kekuasaan akan diberikan, dan kepada mereka pengelolaan atas dunia'
by dimas handono Djati
sumber : film 'All the President's men'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar