Translate

Jumat, 10 April 2020

Penolakan Jenazah Covid19

Seorang dokter memposting di facebook tentang penolakan penduduk setempat terhadap Jenazah korban virus Covid19 diwilayahnya. Isi tulisannya yang tentu saya sudah minta izin kepada yang bersangkutan untuk boleh di share ke blog saya.
Kalimatnya seperti ini :

"Teman2 yang di kampungnya jadi pejabat RT atau RW, atau yg gelarnya Ustadz, Pendeta, pemuka agama apapun lah sebutin aja, atau dokter, atau yg bukan siapa2 tapi idola, atau siapapun yang kata2nya mudah dipercaya misal seleb medsos, juragan MLM dll.. yuk yang lebih rajin kasih tau warga kampung kita sendiri, terutama yg kampungnya ada area pemakaman untuk tidak menolak pemakaman jenazah Covid19 positif. Butuh siapa lagi yang harus meyakinkan bahwa hal ini aman untuk warga sekitar? Wong ya pemakaman diurus staf RS yang cuma segelintir, yang melayat hanya 1-2 orang, trus yang ditakutkan akan menulari warga itu siapa? Mayitnya???Atau maunya jenazah ditinggal saja di jalanan seperti di Ecuador krn saking banyaknya yg meninggal?? 
Siapa tau ada orang2 itu yg jadi temanku nih baca: Itu lho perawat yang kalian tolak2 di Susukan dan Sewakul (Ungaran), akhirnya dimakamkan di tempat lain dan teman2nya sendiri yang menggalikan kubur. Jangan persulit urusan orang lah, orang sudah meninggal pula....apalagi beliau ini kan meninggal karena risiko pekerjaan. Tolong sisakan sedikit ruang di otak dan hatimu, untuk menerima kebenaran di luar versimu sendiri.."

Dan masih banyak lagi postingan dari para Ahli kesehatan, para Dokter, ilmuwan, bahkan Najwa Shihab yang Ayahnya ahli Agama, yang memberikan saran atau edukasi dengan kalimat yang hampir sama :

"Jangan tolak Jenazah korban Covid19 dikuburkan di TPU."
 
Intinya, semua para pakar kesehatan sudah menegaskan bahwa jenazah korban Covid19 yang sudah didalam kubur tidak bisa menularkan virusnya ke orang yang masih hidup. 

Penguburan jenazah korban covid19 dilakukan oleh tim medis. 
Saat penggalian tanah kuburan dilakukan oleh petugas pengelola kuburan, setelah mereka selesai menerima instruksi tanah mana yang harus dibuat lubang untuk jenazah, selesai menggali kemudian  mereka tidak ikut menguburnya tapi mereka hanya melihatnya dari jauh dan petugas tim medis yang melakukan penguburan jenazah covid19.

Pentingnya memberikan edukasi dan keterangan yang benar merupakan tanggung jawab pimpinan RT, RW, dan Kelurahan untuk memberi keterangan kepada warga secara kontinyu bahwa jenazah korban Covid19 yang akan dikubur tidak berbahaya dan tidak akan menularkan ke orang atau warga setempat yang tinggal diwilayah yang dekat dengan pemakaman, Sehingga warga tidak menolak jenazah korban covid19 yang akan dikuburkan.

Kasus nyata di Negara Equador adalah salah satu hal yang mengenaskan dalam sejarah kemanusiaan karena hal ini bukanlah peperangan antar manusia tapi mereka dan kita memerangi makhluk yang tak terlihat mata manusia  dimana mayat korban covid19 bergelimpangan di emperan toko,teras rumah,ditumpuk tumpuk, karena kurangnya  tenada medis yang melayani jemputan untuk penguburan jenazah korban covid19 dan adanya larangan keluarga korban keluar rumah untuk mengurus jenazah dan mengubur anggota keluarganya yang meninggal akibat covid19.

Kita sangat berharap supaya kejadian di Negara Equador tidak terjadi di negara kita dan negara lain dimana mayat korban covid19 susah dikubur.

Kasus warga setempat di Indonesia yang melakukan penolakan terhadap tim medis yang akan melakukan penguburan jenazah korban covid19 bisa dikenakan pasal pelanggaran hak azazi manusia terhadap tim medis maupun manusianya yang telah menjadi mayat.

Sebagai netizen, pemilik akun sosmed, para penulis atau blogger,vlog, youtuber creator bisa memposting hal yang bersifat edukatif, informatif dan bertanggung jawab mengenai covid19 dan cara penanggulannya dengan mengikuti saran dan nasehat dari para ahli kesehatan dan turut serta membantu share link dari web resmi pemerintah dan lembaga kesehatan dunia seperti WHO, UNICEF dan lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan informasinya.



Sumber : Dr. Martha A, CNN, https://youtu.be/Tak_fw_0QbM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar